KONSEP GEOLOGI
1) Tenaga
Endogen adalah tenaga yang berasal
dari dalam bumi, berlangsung sangat
lambat namun kekuatannya sangat hebat.
2) Tenaga
Eksogen adalah tenaga yang bekerja
pada kulit bumi yang berasal dari luar Sebago akibat adanya aktifitas atmosfer,
hidrisfer, dan biosfer.
3) Tektonik adalah tenaga geologi yang termasuk dalam tenaga
endogen, berkaitan dengan pergerakan lempeng.
4) Vulkanik adalah tenaga geologi yang termasuk dalam tenaga
endogen yang berkaitan dengan magma (menurut Esher).
5) Gempa adalah getaran (goncangan)
yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan bumi yang berasal dari
dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan
gunungapi, runtuhan.
6) Epirogenesa
adalah gaya yang menyebabkan tekanan
horisontal maupun vertikal pada lapisan kulit bumi yang relatif luas dan dalam
waktu yang relatif lama.
7) Epirogenesa
Positif adalah gerakan yang
mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat
naik.
8) Epirogenesa
Negatif adalah gerakan yang
mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat
turun.
9) Orogenesa adalah proses pembentukan gunung oleh
tenaga tektonik
10)
Lipatan adalah
kulit bumi
yang lengkung yang diakibatkan oleh takanan horisontal maupun vertikal pada kulit bumi yang plastis.
11)
Antiklinal adalah
bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian
lipatan lainnya.
12)
Sinklinal adalah
bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari
bagian lipatan lainnya.
13)
Patahan adalah
kulit bumi
yang patah karena pengaruh tenaga horisontal maupun vertikal pada kulit bumi
yang tidak plastis.
14)
Horst adalah tanah naik, bila di
bagian antara dua patahan mengalami pengangkatan menjadi lebih tinggi dari
sekitarnya.
15)
Graben adalah
tanah
turun, yang merupakan suatu depresi yang terbentuk antara dua patahan atau
penurunan di bagian tengahnya.
16)
Erupsi Linear adalah
magma keluar
melalui retakan yang memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi.
17)
Erupsi Sentral adalah
magma keluar
melalui sebuah lubang dan membentuk gunung api yang letaknya tersendiri.
18)
Erupsi areal, yaitu
magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat
dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
19)
Makroseisme,
adalah gempa bumi yang intensitasnya besar, dapat diketahui tanpa menggunakan alat.
20)
Mikroseisme,
adalah gempa bumi yang intensitasnya kecil sekali, hanya dapat diketahui dengan
menggunakan alat khusus.
21)
Erupsi Efusif, yaitu erupsi di mana magma yang
keluar kepermukaan bumi berupa lelehan.
22)
Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi yang terjadi jika
magma yang keluar ke permukaan bumi secara meletus atau letusan.
23)
Erupsi Campuran, yaitu erupsi di mana keluarnya
magma ke permukaan bumi secara bergantian antara erupsi efusif dengan erupsi eksplosif.
24)
Batolit, yaitu dapur atau pusat magma atau magma yang menembus
batuan dan membeku di tengah jalan.
25)
Lakolit, yaitu magma yang bentuknya atas cembung bawah datar.
26)
Sill, yaitu magma yang berbentuk pipih yang tertahan di
antara dua lapisan batuan induk.
27)
Gang atau Dike yang memotong lapisan batuan
secara vertical.
28)
Diatrema adalah
batuan pengisi pipa letusan berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke
permukaan bumi.
29)
Intrusi magma adalah proses terobosan magma ke
lapisan kulit bumi tetapi tidak sampai kepermukaan.
30)
Gunung api perisai, yaitu gunung
api yang bentuknya seperti perisai atau tameng.
31)
Gunung api strato, yaitu gunung
api yang berbentuk seperti kerucut. Gunung semacam ini makin lama akan makin
bertambah tinggi.
32)
Gunung api maar, yaitu gunung
api yang lubang kepundan berbentuk corong. Contoh: Gunung Paricutin di Meksiko,
Gunung Rinjani di Nusa Tenggara. Bila dasar dan dinding corong kepundan tak
dapat ditembus air maka akan terbentuk danau kawah, seperti pada G. Rinjani.
33)
Lava :
adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalambumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah
(patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam.
34)
Apopisa/Retas yaitu
batuan beku dengan bentuk cabang cabang kecil dari gang yang sejajar dengan
lapisan bumi
35)
Ektrusi/erupsi magma yaitu proses keluarnya magma dari dapur magma sampai mencapai permukaan
bumi/membentuk gunung api.
36)
Dyke
adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk lembar yang mengenai lapisan
tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke, disebut juga gang, merupakan salah
satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil.
37)
Strato
adalah gunung
api yg berbentuk kerucut.
38)
Maar yaitu gunung api
yang lubang kepundan berbentuk corong.
39)
Perisai yaitu gunung api yang
bentuknya seperti perisai atau tameng.Gunung api ini lerengnya
sangat landai.
40)
Lahar panas adalah adalah lahar yang berasal dari letusan gunung api
yang memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur
dengan material letusan dan keluar dari mulut gunung.
41)
Lahar
dingin atau air hujan di sekitar gunung
yang kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng mengikuti aliran
sungai.
42)
Efflata autogen,
berasal dari bekuan magma yang keluar.
43)
Efflata aulogen,
berasal dari pipa kawah yang terlempar.
44)
Erupsi
preatik
terjadi jika material yang dikeluarkan berupa uap air panas.
45)
Erupsi magmatik terjadi jika material yang dikeluarkan berupa cairan magma.
46)
Erupsi preatomagmatik merupakan gabungan antara erupsi
preatik dan magmatik.
47)
) Tipe Hawaii adalah berbentuk kerucut dengan
lereng landai dan aliran
lava panas dari saluran tengah.Daerah persebaran magma luas serta proses
pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan
dengan jumlah cairan lava cair yang banyak.
48)
Tipe
Stromboli adalah tipe
ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang
sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering
dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa
abu, bom, lapilli dan setengah padatan bongkah lava.
49)
Tipe
Vulkan adalah bentuk
kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau
emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusansedang.
Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang menakjubkan
di permukaan Bumi.
50)
Tipe
Merapi adalah icirikan
dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas
yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi
di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan
aliran lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di
Jawa Barat.
51)
Tipe
Perret (Tipe Plinian)adalah Letusan
gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang
tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya
gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum
terjadinya letusan. Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan
bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret
di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun
1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut,
dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
52)
Tipe Pelle adalah gunung
api tipe ini menyemburkan lava kental yang menguras di leher, menahan lalu
lintas gas dan uap. Hal itulah yang menyebabkan mengapa letusan pada gunung api
tipe ini disertai dengan guncangan-guncangan bawah tanah dengan dahsyat untuk menyemburkan
uap-uap gas, abu vulkanik, lapili, dan bom. Contoh letusan gunung api tipe
pelle di Indonesia adalah Gunung Kelud di Jawa Timur.
53). Tipe
Vincent adalah gunung api yang sumber magmanya dangkal, mengeluarkan lava
kental dengan tekanan gas sedang, contoh gunung Kelud dan gunung St. Vincent.
53)
Solfatar, yaitu gas belerang (H2S)
54)
Fumarol, yaitu gas uap air (H2O).
55)
Mofet,
yaitu gas asam arang
dan karbon monoksida (CO).
56)
Pelapukan adalah proses penghancuran atau
perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan yang dipengaruhi oleh cuaca (temperatur),
air atau organisme.
57)
Erosi adalah suatu proses pengikisan dan penorehan bahan-bahan yang disebabkan oleh gerakan air mengalir, hembusan
angin, gelombang laut, dan gletser.
58)
Sedimentasi adalah proses pengendapan batuan
besar, kecil, halus dan bahan sisa organik hasil kerja erosi yang diangkut oleh
aliran air, hembusan angin dan gelombang laut di suatu tempat dalam kurun waktu
yang lama.
59)
Mass wasting, juga dikenal sebagai gerakan
lereng atau gerakan massa, adalah proses geomorfik dimana tanah, regolith, dan
lereng bawah batuan bergerak di bawah gaya gravitasi.
60)
Pelapukan
mekanis adalah pelapukan akibat dari tenaga fisis seperti perubahan suhu,
insolasi, pembekuan air dalam celah batuan, warna mineral batuan, pelapukan
es,dan pengelupasam/ denudasional.
61)
Pelapukan
Kimia adalah pelapukan ini batu-batuan tidak hanya
mengalami penghancuran fisik tetapi disertai perubahan struktur kimiawi batuan
tersebut. Proses pelapukan ini dipengaruhi oleh air dan kondisi iklim.
62)
Pelapukan
Organis adalah pelapukan ini batu-batuan hancur oleh adanya
aktivitas organisme, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Misalnya penghancuran
batuan oleh akar cendawan dan lumut melapukkan batuan tempat lekatnya, atau
bakteri dan organisme kecil dalam tanah.
63)
Erosi Air adalah Erosi air dimulai dari jatuhnya air
hujan. Air hujan tersebut tidak mampu memecahkan agregat (bahan-bahan mineral
yang tidak bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan menghempaskan
partikel-partikel bersama percikan air hujan.
64)
Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff.
Cliff adalah lereng dengan dinding bagian atas menggantung karena dinding
bagian bawah telah terkikis oleh gelombang air laut.
65)
Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan terbentuknya
bukit-bukit pasir. Proses pengikisan bantuan yang dilakukan oleh angin disebut
deflasi. Proses erosi ini hanya terjadi di daerah yang kering, misalnya :
padang pasir dan pantai berpasir.
66)
Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau
es. Terdapat di daerah kutub dan puncak-puncak gunung tinggi seperti Gunung
Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan Jaya Wijaya.
67)
Slow flowage adalah longsoran
tanah tipe aliran lambat atau Slow
flowage merupakan gerakan lambat, tidak dapat dilihat mata, tetapi dapat
dilihat gejalanya. Contoh : pada daerah yang miring ada daerah di mana batang
pohon bengkok ke atas (creep) /
rayapan massa.
68)
Rapid flowage adalah longsoran
tanah tipe aliran cepat.
69)
Landslides adalah longsoran
tanah tipe luncuran atau
longsor.
70)
Sedimentasi
oleh Angin (Eolis) adalah hembusan angin membawa bahanbahan
padat yang diendapkan di tempat tertentu. Bentukan alam yang dihasilkannya
berupa: gugus pasir (sand dunes),
yaitu bukit pasir yang rendah di daerah pantai atau gurun. barchans,
yaitu sejenis bukit pasir berbentuk bulan sabit yang lerengnya melandai
menghadap ke arah datangnya angin.
71)
Sedimen
oleh Gelombang Laut adalah gerakan gelombang membawa bahan-bahan hasil abrasi dan
diendapkan di sepanjang pantai. Bentukan alam yang dihasilkannya berupa:
- beach, yaitu kumpulan puing batu karang di sekitar cliff;
- bar, yaitu endapan pasir di pantai yang arahnya
me-manjang;
- tombolo, yaitu endapan pasir yang
menghubungkan pulau dengan daratan induk.
72)
Sedimentasi
oleh air Sungai adalah aliran air sungai membawa bahan-bahan
padat hasil erosi dan diendapkan di sekitar aliran sungai berupa
- bantaran sungai, yaitu daratan
yang berada di sebelah kanan-kiri sungai;
- kipas aluvial, yaitu endapan
sungai yang berbentuk kipas;
- dataran banjir (flood plain),
terjadi apabila sungai meluap atau banjir, di kanan kirinya terdapat
endapan yang datar;
- delta, yaitu bentukan
sedimentasi di bagian hilir sungai baik di danau ataupun di pantai
73)
Sedimentasi gletser adalah pengendapan oleh salju
yang turun
74)
Morena /
Moraine
adalah batuan kerikil dan pasir yang mengendap
di ujung gletser atau endapan gletser.
75)
Tanah loss adalah debu
yang dibawa oleh angin dari gurun pasir akan mengendap disekitar gurun dan
membentuk tanah loss. Tanah ini sangat subur dan baik untuk pertanian, bila
cukup air.
76)
Bukit-bukit pasir (Sand dunes), yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin.
77)
Delta adalah endapan
yang terjadi di muara sungai , ada yang berbentuk kipas , kaki burung , busur ,
d.l.l
78)
Dataran
fluvial
adalah dataran yang mempunyai topografi datar sebagai
hasil pengendapan aluvium dikiri kanan sungai, yang terjadi akibat luapan air sungai
yang membawa sedimen pada saat banjir.
79)
Erosi percikan (Splash Erosion) adalah Cura hujan yang jatuh langsung ke
tanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di
daerah yang berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh kelereng
dibawahnya.
80)
Erosi Lembar (Sheet
Erosion) adalah pemindahan tanah terjadi lembar demi
lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi sepintas
lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi
dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.
81)
Erosi Alur (Rill erosion) adalah dimulai dengan genagan-genagan kecil
setempat-setempat di satu lereng, maka bila air dalam genagan tersebut
mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut
mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah bias.
82)
. Erosi Gully (Gully Erosion) adalah erosi ini merupakan lanjutan dari
erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran
air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi
dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak
dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.
83)
Erosi Parit (Channel
Erosion) adalah parit-parit yang besar sering masih terus mangalir lama
setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit
atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya
dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala Neader dari suatu aliran dapat
meningkatan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.
84)
Water Fall
Erotion adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dari tempat yang
tinggi seperti air terjun.
85)
Longsoran tanah tipe aliran lambat
(slow flowage
) terdiri dari:
1.
Rayapan
(Creep): perpindahan material batuan dan tanah ke arah kaki lereng dengan
pergerakan yang sangat lambat.
2.
Rayapan
tanah (Soil creep): perpindahan material tanah ke arah kaki lereng
3.
Rayapan
talus (Talus creep): perpindahan ke arah kaki lereng dari material talus/scree.
4.
Rayapan
batuan (Rock creep): perpindahan ke arah kaki lereng dari blok-blok batuan.
5.
Rayapan
batuan glacier (Rock-glacier creep): perpindahan ke arah kaki lereng dari
limbah batuan.
6.
Solifluction/Liquefaction:
aliran yang sangat berlahan ke arah kaki lereng dari material debris batuan
yang jenuh air.
86)
Longsoran tanah tipe aliran cepat
(rapid flowage) terdiri
dari :
1.
Aliran
lumpur (Mudflow) : perpindahan dari material lempung dan lanau yang jenuh air
pada teras yang berlereng landai.
2. Aliran masa tanah dan batuan (Earthflow):
perpindahan secara cepat dari material debris batuan yang jenuh air.
3. Aliran campuran masa tanah dan
batuan (Debris avalanche): suatu aliran yang meluncur dari debris batuan pada
celah yang sempit dan berlereng terjal.
87)
Longsoran tanah tipe luncuran
(landslides) terdiridari :
1. Nendatan (Slump): luncuran kebawah
dari satu atau beberapa bagian debris batuan, umumnya membentuk gerakan
rotasional.
2. Luncuran dari campuran masa tanah
dan batuan (Debris slide): luncuran yang sangat cepat ke arah kaki lereng dari
material tanah yang tidak terkonsolidasi (debris) dan hasil luncuran ini
ditandai oleh suatu bidang rotasi pada bagian belakang bidang luncurnya.
3. Gerakan jatuh bebas dari campuran
masa tanah dan batuan (Debris fall): adalah luncuran material debris tanah
secara vertikal akibat gravitasi.
4. Luncuran masa batuan (Rock slide):
luncuran dari masa batuan melalui bidang perlapisan, joint (kekar), atau
permukaan patahan/sesar.
5. Gerakan jatuh bebas masa batuan
(Rock fall): adalah luncuran jatuh bebas dari blok batuan pada lereng-lereng
yang sangat terjal.
6. Amblesan (Subsidence): penurunan
permukaan tanah yang disebabkan oleh pemadatan dan isostasi/gravitasi.
88)
Minyak bumi adalah bahan galian yang berbentuk cair dan memiliki
nilai ekonomi yang tinggi juga merupakan bahan bakar.
89)
Batu bara adalah bahan tambang yang berasal
dari pengendapan organic memiliki nilai ekonomi tinggi dan merupakan bahan
bakar.
90)
Aliran tanah adalah aliran tanah yang mengalir.
91)
Lumpur adalah tanah yang bercampur dengan
air tetapi berwujud kental dan biasanya berwarna coklat.
92)
Lahar adalah lava yang mengalir keluar
akibat erupsi atau epusif gunung api, biasanya disebut lahar dingin dan lahar
panas.
93)
Tanah
longsor (landslide) adalah tanah yang megalir dengan kecepatan tinggi, biasanya
akibat erosi atau Tanah
longsor merupakan bentuk erosi dimana pengangkutan atau gerakan massa tanah
terjadi pada suatu saat dalam volume yang relatif besar.
94)
Dolina adalah lubang atau cekungan yang
terbentuk dari runtuhan vertical akibat adanya ruang kosong yang ada di bewah
tanah.
95)
Stalaktit adalah tonjolan batu yang muncul
atau berada di langit-langit goa kapur.
96)
Stalakmit adalah tonjolan yang berdiri tegak
di lantai goa kapur.
97)
Pilar adalah pertemuan antara stalaktit
dan stalakmit yang terbentuk dalan waktu yang lama.
98)
Meander adalah sungai yang memiliki lekukan
atau belokan yang lebih dari 120o.
99) Tanah endapan adalah
tanah yang berasal dari endapanyang dibawah oleh aliran sungai yang berada di
kiri kanan sungai.
100)
Beach ridge,
yaitu kumpulan sedimen
yang ada di sekitar pantai.
101)
Rayapan tanah (Soil creep): perpindahan material tanah ke
arah kaki lereng.
102)
Rayapan batuan (Rock creep): perpindahan ke arah kaki lereng
dari blok-blok batuan.
103)
Rayapan talus (Talus creep): perpindahan ke arah kaki lereng
dari material talus/scree.
104)
Aliran lumpur (Mudflow) : perpindahan dari material lempung
dan lanau yang jenuh air pada teras yang berlereng landai.
105)
Aliran masa tanah dan batuan
(Earthflow): perpindahan secara cepat dari material
debris batuan yang jenuh air.
106)
Aliran campuran masa tanah dan
batuan (Debris avalanche):
suatu aliran yang meluncur dari debris batuan pada celah yang sempit dan
berlereng terjal.
107)
Nendatan (Slump): luncuran kebawah dari satu atau
beberapa bagian debris batuan, umumnya membentuk gerakan rotasional
108)
Luncuran dari campuran masa tanah
dan batuan (Debris slide): luncuran yang sangat cepat ke arah kaki lereng dari
material tanah yang tidak terkonsolidasi (debris) dan hasil luncuran ini
ditandai oleh suatu bidang rotasi pada bagian belakang bidang luncurnya.
109)
Gerakan jatuh bebas dari campuran
masa tanah dan batuan (Debris fall):
adalah luncuran material debris tanah secara vertikal akibat gravitasi.
110)
Luncuran masa batuan (Rock slide): luncuran dari masa batuan melalui
bidang perlapisan, joint (kekar), atau permukaan patahan/sesar.
111)
Gerakan jatuh bebas masa batuan
(Rock fall): adalah luncuran jatuh bebas dari
blok batuan pada lereng-lereng yang sangat terjal.
112)
Amblesan (Subsidence): penurunan permukaan tanah yang
disebabkan oleh pemadatan dan isostasi/gravitasi.
113)
Eksterestrial adalah lokasi atau ruang yang
berada diluar bumi.
114)
Meteorit
adalah benda langit yang masuk ke permukaan bumi yang bergesekan dengan
atmosfer.
115)
Meteorit
falls adalah meteor yang jatuh atau hujan meteor.
116)
Meteorit
finds adalah penemuan batu meteor yang jatuh dipermukaan bumi.
117)
Stony
meteorit adalah batu meteor
118)
Iron
meteorit adalah meteorid yang memiliki kandungan besi atau unsure besi.
119)
Meteorit
asteorida adalah meteor yang berbentuk atau kelihatan seperti asteroid.
120)
Meteorit
kekometan adalah meteorit yang berwujud seperti komet dan memiliki kecepatan
seperti komet,
121)
Meteorit
parabolis adalah meteorit yang garis edarnya berbentuk lonjong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar